Menempuh Ujian Masuk Fakultas Kedokteran

Mengapa saya memilih jurusan kedokteran?

Sebelumnya saya akan bercerita sedikit bagaimana saya memutuskan untuk mengambil jurusan kedokteran. Sejak kecil saya hampir tidak memiliki cita-cita yang konsisten, dalam arti gambaran saya akan masa depan selalu berubah dan tidak pernah konsisten. Sempat saya berpikir untuk mengambil jurusan desain grafis, teknik industri, komputer, bahkan kuliner!

Dalam pikiran saya tidak ada satu pun jurusan yang lebih baik dari yang lainnya, yang menentukan kesuksesan adalah diri kita sendiri. Justru karena saya berpikir seperti itu saya juga menjadi cenderung bingung akan jurusan apa yang harus saya ambil, jika bagi saya jurusan apapun dapat membawa kesuksesan bagi saya. Saya juga cenderung menyukai segala hal, karena saya senang dan penasaran dengan hal-hal baru. But well, ternyata saya kurang menyukai hal-hal yang berbau business, finance, accounting, marketing, sehingga saya tidak akan menyentuh bidang seperti itu. 

Entah bagaimana, tiba-tiba saja sekitar 1 hingga 2 bulan sebelum UN, jurusan kedokteran muncul dalam benak saya. Asal tahu saja, kedua orang tua saya adalah dokter gigi, dan beberapa anggota keluarga saya juga merupakan dokter spesialis. Banyak orang berpikir sudah suatu hal yang lazim keluarga dokter meneruskan profesinya, namun orang tua saya memberi saya kebebasan untuk memilih. Saya sangat bersyukur akan hal itu. Bagi saya menjadi dokter merupakan suatu panggilan yang dilengkapi dengan pilihan.

Mengapa saya memilih kedokteran? Sederhana saja, saya ingin menjalani hidup saya dengan melakukan profesi yang mulia. Dokter profesi yang mulia? Pada zaman sekarang? Saya menjawab YA. Dokter juga manusia dan manusia tidaklah sempurna. Tetapi saya akan berusaha untuk mendekati gambaran ideal dokter itu sebagai profesi yang mulia. Singkat kata, saya ingin menjadi dokter yang baik.

source: https://image.freepik.com/free-photo/doctor-examining-his-young-patient_1098-2162.jpg

Lika-liku mengikuti tes masuk FK

Saya mengikuti ujian masuk UNIKA Atma Jaya tepatnya pada gelombang keempat yang merupakan gelombang kedua terakhir tahun 2015. Seingat saya waktu itu saya memilih jurusan kedokteran dan jurusan bioteknologi sebagai pilihan kedua saya. Soal tes masuk untuk FK terdiri dari: Biologi, TPA, Matematika, serta kepribadian.

Singkat cerita, pada hari saya mengikuti tes itu jujur saja saya sangat gugup karena mengingat hanya tinggal 1 lagi gelombang tes jika seandainya saya gagal pada hari itu, dan melihat begitu banyaknya calon mahasiswa yang mengikuti tes sehingga persaingan terasa makin berat. Ruangan yang digunakan pun terasa sangat dingin, membuat jemari saya sedikit gemetar sekali-kali. Namun yang menurut saya kendala paling utama dalam tes tersebut adalah WAKTU. Jujur saja, saya memiliki kelemahan lambat dalam berpikir dan hal ini menyebabkan saya kewalahan dalam mengerjakan 30 soal dalam 30 menit seperti yang diberikan dalam tes masuk Atma Jaya ini. Akibatnya saya selesai dengan waktu yang pas-pasan dan saya mengosongkan banyak nomor dalam ujian TPA.

Berikut TIPS-TIPS dari saya ketika mengikuti tes masuk FK:

1. Kuasai materi UN biologi yang berkaitan dengan tubuh manusia, ditambah dengan pengetahuan dasar di luar materi seperti: fungsi-fungsi vitamin, jenis-jenis asam amino, penyakit-penyakit umum. 
2. Perbanyak latihan mengerjakan soal TPA dan hitung cepat matematika dasar (jika tidak terbiasa mengerjakan soal dengan cepat). 
3. Jawablah tes kepribadian sejujur-jujurnya, karena profesi dokter bukan untuk sembarang orang yang "iseng" untuk coba-coba. Namun untuk meningkatkan tingkat kesuksesan tes kepribadian, ada 2 hal yang menurut saya penting: Pertama, ciptakanlah suatu kepribadian yang menurut kamu baik dan bisa kamu wujudkan. Tapi jangan lupa untuk KONSISTEN. Artinya, jika kamu memilih untuk menjadi orang yang rajin, maka dalam pertanyaan lain yang melibatkan perbuatan yang rajin, kamu harus menjawab yang serupa. Kedua, dalam tes menggambar, tambahkan detil-detil yang menunjukkan KEHIDUPAN. Misalnya dalam menggambar manusia, jangan lupa menggambar seluruh anggota tubuh luar manusia, termasuk kesepuluh jemari. Jika menggambar pohon, tambahkanlah buah atau buatlah seolah-olah daun itu bergerak dan berjatuhan, dan tambahkanlah ranting. Terakhir, dalam tes melanjutkan gambar, gambarlah minimal satu benda yang hidup dan satu bahkan lebih benda yang bernilai positif dan optimis, meskipun diberi kebebasan untuk menggambar apapun.

*Tes-tes kepribadian yang umumnya akan digunakan: Wartegg test, Kraepelin & Pauli test (Silahkan browsing untuk melihat cara mengerjakannya)

Demikianlah rahasia saya untuk lolos tes masuk FK, saya berharap dapat membawa manfaat bagi adik-adik yang mau menjadi dokter juga. Jangan lupa juga untuk berdoa sebelum mulai mengerjakan soal. Percayalah, semua hal takkan mungkin tanpa pertolongan Tuhan YME. Jika yang di atas sana mengijinkan, maka semua pasti berjalan dengan lancar. Saya ingat ketika saya melihat nama saya pada daftar calon mahasiswa yang lolos tes, saya menangis karena terharu. Mungkin bagi kalian ini adalah hal yang sepele, tapi bagi saya yang sudah merasa hampir tidak ada harapan lagi karena kuota yang makin menipis, kejadian ini sungguh luar biasa dan sangat saya syukuri. Sekian.